Makasar, liputan7News. Com– Terkait dengan adanya salah satu kegiatan yang dilaksanakan Polda Sulsel untuk mengundang elemen jurnalisme untuk melakukan peliputan Program nasional Vaksinasi yang ditempatkan di dalam lingkup Aula SMA 5 Makassar menjadi viral dimedia sosial,
Adapun yang menggemparkan hebohnya para natizen ketika sibecce mengeluarkan dengan kata kata wartawan itu mau pulang kalau sudah ada amplop.
Sehingga Besarnya bahasa yang dilontarkan dibecce menhina profesi wartawan dalam yang berdurasi kurang lebih 4,menit dalam Vidio , sehingga insan pers seIndonesia termasuk ketua PWI SUL SEL.H,M Agus Salim Alwi Hamu angkat bicara dengan suara lantang ,kami akan mengundang semua ketua Asosiasi Media ,Khususnya dimakassar untuk berkolaborasi ,melaporkan kasus pelecehan penghinaan wartawan yang sementara teman teman melaksanakan peliputan dan dia juga menghalangi tupoksi teman teman wartaway saat ingin melakukan kompirmasi kepada kepala sekolah. Ucapnya
Selain itu, hadirnya Forum Insan Pers Indonesia digedung biru PWI untuk menekankan laporan telah disepakati bersama ,agar kasus ini tidak terlalu mengambang ,Namun dengan adanya nilai plus PWI ,selaku Organisasi tertua di Sulawesi Selatan yang dituahkan , menharap agar kasus ini kita rembuhkan bersama, minggu depan akan serentak dan dikawal oleh seluruh Asosiasi wartawan.
Dalam hal ini semakin meningkatkan Volume Barometer ,untuk menbawah keranah hukum serta mengawal sampai kemeja hijau ,atas apa telah diprasangkahkan terhadap pencemaran nama sebuah Institusi dengan melontarkan bahasa yang kasar ,,saya tidak takut ,dimuat ,silahkan diberitakan dikoran, ,bahwa wartawan setiap hari datang silih berganti ,dan tidak pulang kalau tidak diberi Amplop.ucapan sibecce dalam video
Selain itu, pimpinan Redaksi monitoring News, ikut akan bicara, kami berharap pada teman teman wartawan hususnya ada diwilayah sul-sel untuk bersama sama melaporkan si becce dan itu sesuai petunjuk para ketua organisasi kewartawanan. Harapnya
Sumber : Tim insan pers Indonesia
Editor : Rudi. Tandean