Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Batu Shinning Orchid Diharapkan Jadi Kegiatan Level Nasional

Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi

Batu Malang, Liputan7News.com – Panitia Batu Shinning Orchid Week 2021 berharap kegiatan pameran anggrek tahunan ini bisa meningkat menjadi skala nasional di tahun-tahun berikutnya.

Ini didasari karena antusias para pecinta anggrek ini sangat besar, dan acara ini tidak hanya diikuti pecinta anggrek dari Kota Batu namun dari seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Batu Shinning Orchid Week 2021, Gus Fathul Yasin berharap agenda skala lokal ini tahun ini adalah acara terakhir. Kami berharap tahun ini terakhir kita melaksanakan acara lokal, karena kalau digelar lokal, panitia tidak sanggup lagi,” ujar Fathul Yasin.

Ia berharap tahun depan, Batu Shinning Orchid Week 2021 dilaksanakan secara nasional, untuk menampung seluruh pecinta anggrek di Kota Batu.

“Anggrek sudah jadi ikon, petani anggrek di Kota Batu saja sudah mencapai 150 petani, kami sangat menikmati kerja sama ini dengan Pemkot Batu, terima kasih perhatiannya,” ujar Gus Fathul Yasin saat pembukaan Batu Shinning Orchid Week 2021.

Sementara itu Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan ini nyaris batal dilaksanakan karena terjadi bencana alam di Kota Batu.

“Dengan berbagai pertimbangan kegiatan tetap kita laksanakan karena acara ini untuk penyemangat perekonomian, kita berharap bukan hanya bermanfaat untuk PAI tapi harus bermakna untuk Kota Batu dan warga kita yang terkena bencana alam,” kata Dewanti. Ia mengatakan bahwa sejak diselenggarakan tahun 2016 lalu, Pemkot Batu sudah berkoordinasi dengan Dirjen Horti untuk melaksanakan berskala nasional dan dilanjutkan berskala internasional.

“Ini pemanasan, pantia diuji bukan hanya acara ini apa bisa bagus berkualitas tapi seluruh pesertanya sehat, baru tahun depan go intermasional,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramono bersyukur Batu shinning Orchd Week 2021 bisa kembali. Acara yang dilaksanakan tahun 2016 ini sempat terhenti tahun 2020 karena pandemi.

“Alhamdulillah bisa kita laksanakan lagi, beberapa rangkaian kegiatan kita laksanakan mulai seminar nasional, malam penggalangan dana untuk korban bencana Lomba anggrek, seminar nasional peran petani milineal di era pandemi, workshop hingga pameran,” ujar Sugeng.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 hari diikuti 58 peserta dari berbagai daerah di nusantara yang terbagi dalam 54 petani dan pengusaha anggrek, 2 petani bonsai dan 2 petani tanaman hias.

Pewarta : Dwi Suryono

Share:

Tinggalkan Balasan