Bengkulu, Liputan7News. Com- Rencana kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi sorotan mahasiswa. Sebanyak 25 anggota DPRD Bengkulu Selatan akan dapat sejumlah fasilitas tunjangan, selama menjabat anggota legislatif.
Rencana kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi tersebut mendapat kritik dari Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Prof.Dr.Hazairin, S.H Bengkulu, Robi Nababan.
Robi Nababan menilai kebijakan ini sangat melukai perasaan rakyat kabupaten Bengkulu Selatan. Mengingat kondisi yang dihadapi masyarakat saat ini sedang berjuang menghadapi permasalahan ekonimi yang diakibatkan pandemic covid-19.
“wakil rakyat semakin tidak memiliki perasaan. Sangat tidak wajar disaat kondisi masyarakat yang sedang menjerit kesilutan akibat pandemic covid-19, mereka malah sibuk menaikkan tunjangan.” Ungkapnya
Robi Nababan menambahkan di tengah pandemi COVID-19 ini seharusnya pemerintah dan DPRD Bengkulu Selatan memikirkan dan memprioritaskan dana untuk pengendalian pandemi.
“Seharusnya untuk meningkatkan kepercayaan publik mereka siap dipotong tunjangannya untuk bisa disumbangkan kepada masyarakat secara langsung agar dapat meringankan penderitaan rakyat di tengah pandemi ini malah sibuk menaikkan tunjangan untuk kenikmatannya sendiri,” tutur Robi Nababan.
Menurut Robi Nababan, seharusnya para pejabat sadar bahwa kondisi sedang sulit, kemiskinan semakin bertambah, pengangguran meningkat, daya beli masyarakat rendah, artinya semua orang sedang dalam keadaan krisis dan menderita akibat pandemi.
“Ini malah anggota DPRD naik tunjangan. Ini bentuk pengkhianatan, tolonglah gunakan nurani, Kami nantinya akan terus mengawal berbagai agenda DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan terutama menyangkut anggaran. Termasuk menyoroti tingkah laku para wakil rakyat ” tukasnya. ( Rilis)