Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tragedi Kabel Molor yang Merenggut Nyawa Miftahul Khair Masih Menyisahkan Duka Mendalam Bagi Keluarga Korban

Pangkep,-Liputan7news.com Ttragedi kabel molor disebuah empang yang merenggut nyawa siswa kelas 2 MTSS DDI Baru-Baru Tanga pada 9 Januari 2022 ternyata masih menyisahkan duka mendalam bagi keluarga korban. (22/1/2022)

Tragedi tersebut membuat orangtua Miftahul Khair mengalami syok, sang ibu Minawati sampai hari ini (22/1/2022/red) belum bisa bangkit dan ibu ini menjadi sakit lantaran memikirkan peristiwa tersebut, Dia bahkan jarang makan sehingga saat ini kondisi Minawati sangat memperihatinkan.
Almarhum Miftahul Khair menurut kedua orang tuanya adalah tulang punggung keluarga, Miftahul Khair saat pulang sekolah selalu pergi mancing untuk mencari ikan buat keluarganya, jadi saat tragedy tersebut terjadi Miftahul Khair itu lagi mancing mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Kini Miftahul Khair sudah tenang dipembaringan terakhirnya. Namun kepergiaan Miftahul Khair menyisahkan banyak pertanyaan, kabel molor siapa yang bertanggung jawab, sambungan rumah 1.000 meter siapa yang bertanggung jawab?
Anggota Komando Garuda Sakti (KGS) Aliansi Indonesia, Merna Abbas berbincang-bincang bersama keluarga korban dan Komando Garuda Sakti berjanji akan mendampingi keluarga korban dalam mencari keadilan walaupun harus menempuh jalur hukum.
Merna Abbas mengatakan bahwa tragedi tersebut harusnya ada yang bertanggung jawab, sehingga apa yang terjadi terhadap Miftahul Khair bisa mendapat titik terang.
“Kami akan mendampingi keluarga korban untuk mencari keadilan, pendampingan ini dilakukan hingga keranah hukum mencari siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini, karena menurut saya ini adalah murni kelalaian, sehingga jika itu murni kelalaian maka tentunya ada pihak yang bertanggung jawab” tegas Merna Abbas.
Merna Abbas menyampaikan bahwa hasil pertemuan dengan keluarga korban ini secepatnya akan kami sampaikan ke Ketua DPD KGS Aliansi Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan untuk menentukan langkah seperti apa yang harus ditempuh.
Sampai hari ini pihak PLN Rayon Pangkep belum pernah sekalipun melakukan permohonan maaf kepada keluarga korban dan bahkan manager PLN Rayon Pangkep sangat sulit ditemui untuk dimintai penjelasannya terkait masalah tersebut.
Yang jelas tragedi kabel molor ini harus ada yang bertanggungjawab, untuk sambungan rumah sejauh kurang lebih 1.000 meter hanya untuk melayani 1 rumah saja masih menunggu jawaban tegas dari pihak PLN, apakah itu diperbolehkan atau tidak, hingga berita ini tayang pihak PLN masih bungkam seribu bahasa jika ditanyai terkait sambungan rumah 1.000 meter, ada apa?

TIM Pewarta

Share:

Tinggalkan Balasan