LAMPUNG UTARA – Viralnya pemberitaan di media sosial terkait masalah dua unit mobil truk bernopol BE 9231 WC dan BE 9167 WD bermuatan pupuk subsidi jenis PHONSKA diduga di selewengkan oleh pihak perusahaan PETROKIMIA.
Mobil pengangkut pupuk bersubsidi tersebut Lampura parkir di tepi jalan tepatnya di sisi jalan di Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara.
Truk yang terpakir itu berhasil terekam camera tim liputan awak media online yang tergabung dalam organisasi Pengurus Ikatan Wartawan Online Lampung Utara (PD-IWO Lampura) pada Kamis (24/3) kemarin, kejadian ini sontak menjadi sorotan masyarakat, ketua Gapoktan dan Poktan kabupaten Lampung Utara.
Menurut keterangan Mansur salah seorang sopir pengangkut pupuk bersubsidi yang berhasil di wawancarai tim liputan awak media menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi tersebut akan mereka kirim ke kabupaten Waykanan, sedangkan menurut masyarakat khususnya para petani Pajale di Lampura kebutuhan pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi di kabupaten Lampura untuk saat ini langka dan sangat sulit di dapatkan.
Sudirman Ketua Gapoktan Harapan Kita Desa Gilih Suka Negeri sangat menyayangkan dan mengkritik keras ulah oknum yang melakukan pengiriman pupuk bersubsidi ke Kabupaten lain, pasalnya petani di Lampura sendiri saat ini sangat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Ungkap Ketua Gapoktan.
Hal Senada juga di sampaikan Lubis Ismail Ketua Gapoktan Getah Makmur Desa Papan Rejo Kecamatan Abung Timur.
Menurutnya setelah mengetahui viralnya pemberitaan di media sosial yang di dapati dua unit mobil truk bermuatan pupuk subsidi dari perusahaan PETROKIMIA Lampura yang akan dibawa ke kabupaten lain.
“Lubis Ismail, mangatakan ini sangat miris dan sangat disayangkan bila pengiriman pupuk bersubsidi tersebut akan distribusi ke kabupaten lain.”
“Kita berharap Pemerintah melalui dinas instansi terkait serta kepada penegak hukum di wilayah Kabupaten Lampung Utara agar dapat menindak tegas para oknum-oknum mafia pupuk subsidi dan pupuk non subsidi, apa bila ini di biarkan maka di khawatirkan akan berdampak terhadap lajunya pertumbuhan perekonomi rakyat, khususnya perekonomian para petani Pajale di wilayah kabupaten Lampura.” Tegasnya.(Mirza)