Makassar, Liputan7news.com Albarakatu ma’al jama’ah, yang secara harfiah bermakna bahwa keberkahan dari Allah SWT itu akan datang dari komitmen berjamaah, demikian salah satu intisari tausiyah Prof. Dr. H. Mansyur Ramly., M.Si selaku Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI yang didaulat membawakan Mauidzah Hasanah pada momen Silaturahmi sekaligus Buka Puasa Bersama Civitas Akademika Fakultas Farmasi UMI, senin 16 Ramadhan 1443 H.
Hadir bersama pada kegiatan ini diantaranya Rektor UMI Prof. Dr. H. Basri Modding., S.E., M.Si., didampingi jajaran Wakil Rektor seperti WR 1 Dr. H. Hanafi Ashad., MT., WR 4 Dr. KH. M. Zain Irwanto., M.A., WR 5 Prof. Dr. H. Hatta Fattah., M.S. Di samping itu beberapa Dekan dan Wakil Dekan serta Kepala Lembaga dan UPT lingkup UMI terlihat pula memenuhi Aula tempat acara berlangsung.
Acara di awali dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi dan Rektor UMI secara bergantian. Kemudian dilanjutkan dengan Pemberian Bingkisan Hari Raya untuk para Dosen, Tenaga Kependidikan, serta Cleaning Service lingkup Farmasi UMI.
Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama kali ini mengangkat tema Berjamaah Menuju Fakultas yang Unggul untuk Mendukung Embracing Smart University.
Secara pribadi saya mengapresiasi tema kegiatan ini, sebab identik dengan ciri khas kita civitas akademika UMI sejak dulu, sekarang dan tentu yang akan datang., kata Prof. Mansyur.
Ditambahkannya pula bahwa UMI sebagai lembaga Pendidikan dan Dakwah memaknai sebuah hadits nabi yang berbunyi “Al-islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih” yang berarti Islam senantiasa unggul, dan ia tidak akan terungguli. Itu merupakan sabda Rasul yang sampai sekarang kerap kali kita dengar di tiap-tiap khutbah jum’at atau ceramah-ceramah oleh para da’i.
Disatu sisi, sabda Nabi tersebut menjadikan umat Islam terus berpacu untuk semangat, dan berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat.
Bagaimana implementasi konsep Jamaah dan sabda Nabi Muhammad tersebut ketika dibawa pada tataran Universitas, kata mantan Kepala Balitbang Depdikbud ini, ialah bahwa seorang Rektor tampil sebagai Imam. Di tingkat Fakultas, Dekan lah yang menjadi Imamnya. Apa yang menjadi ketetapan Imam maka semua makmum harus patuh, sami’na wa atha’na. Sama halnya dengan konsep manajemen, yang tidak hanya berbicara leadership semata, tapi juga berbicara tentang upaya menghadirkan followers. Demikian juga dalam konsep Jamaah, tidak hanya menghadirkan imam yang baik, tapi juga perlu menghadirkan jamaah yang baik.
Maka di UMI, kita sudah membuktikan konsep Jamaah ini dalam tiap tata kelola di kampus ini, sehingga tak heran jika di bawah kepemimpinan Rektor UMI Prof. Dr. Basri Modding., M.Si UMI mengalami loncatan kemajuan yang pesat, diantara UMI merupakan perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia dengan akreditasi institusi Unggul.
Yang membanggakan lagi kata beliau, bahwa UMI saat ini tercatat sebagai satu dari seratus perguruan tinggi Islam di dunia. Capaian-capaian ini perlu dilanjutkan oleh Tim Rektorat saat ini, harapnya seraya mengakhiri sesi Tausiyah.
Dalam sambutan singkatnya Dekan Fakultas Farmasi, Apt Abdul Malik., PhD berharap kegiatan dan cita-cita sekecil apapun jika didasari dengan prinsip berjamaah, pasti akan besar dan mudah untuk direalisasikan. Maka sebagai Dekanat yang baru, kami akan berupaya terus menerus mengambil bagian dalam upaya mewujudkan pula UMI sebagai Smart University dengan predikat Unggul Internasional, harapnya.
Rektor UMI Prof. Dr. H. Basri Modding di sela-sela acara mengingatkan segenap civitas fakultas Farmasi bahwa untuk menuju Fakultas yang Unggul, tetap berlandaskan visi, misi, dan tujuan UMI yang dirumuskan oleh para pendahulu, yakni Berilmu Amaliyah Beramal Ilmiah, dan Berakhlakul Karimah serta Berdaya Saing Tinggi, tegasnya.
Di akhir acara Bambang Sampurno., S.Ag., M.A selaku Wakil Dekan IV Farmasi sekaligus sebagai Ketua Panitia menyatakan bahwa giat hari ini sebagai puncak dari kegiatan Amaliyah Ramadhan 1443 H Fakultas Farmasi, yang diisi dengan beberapa kegiatan sebelumnya, diantaranya Penyuluhan Kesehatan di Masa Pandemi, Anjangsana ke Panti Tuna Netra, MTQ tingkat Mahasiswa, dan Santunan kepada Kaum Dhuafa. Insya Allah akan menjadi agenda rutin di setiap momentum Bulan Suci Ramadhan di masa mendatang.
(Sumber: UBamz, Siska)
**