Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Maknai Hardiknas Tahun 2022, Kaum Muda Antusias Dengan Merdeka Belajar

Gubernur Kepulauan Riau. H. Ansar Ahmad dan rombongan di perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) disambut antusias oleh insan pendidikan di Kepulauan Riau

KEPRI, LIPUTAN7NEWS.COM– Momentum perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) disambut antusias oleh insan pendidikan di berbagai wilayah tanah air.

Penyelenggaraan upacara bendera untuk memperingati Hardiknas yang berlangsung secara hikmah yang berlangsung di lapangan SP Perdana Sentosa Batuaji di hadiri langsung oleh gubernur dan para petinggi dari pejabat provinsi Kepulauan Riau, juga mendapat respons positif dari para pemuda dan pelajar se Provinsi Kepulauan Riau.

Gubernur Kepulauan Riau saat membawakan sambutan mentriistek dia mengatakan Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.

Bicara tentang makna tema peringatan Hardiknas “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”, Reza Aisyah Zamri dari, siswa SMAn 28 Batam, berpendapat bahwa Hardiknas bukan hanya sekadar perayaan tahunan yang melibatkan seluruh ekosistem pendidikan, melainkan juga momentum untuk bersyukur atas kemajuan yang terjadi di dunia pendidikan dan kebudayaan.

Ia mengatakan, dengan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia saat ini, tidak ada alasan bagi generasi muda untuk bermalas-malasan dalam menuntut ilmu. Dia mengatakan, bisa merasakan berbagai perkembangan di dunia pendidikan menjadi hal yang luar biasa. Sebelumnya, sangat sulit merasakan layanan pendidikan.

‘Saat ini, melalui Merdeka Belajar kita memiliki kemudahan untuk mengakses pendidikan baik secara konvensional maupun dengan memanfaatkan teknologi (internet). Malah sekarang kita harus lebih rajin lagi belajar karena sarana pendidikan sudah banyak,” ujar Reza, peserta upacara perayaan Hardiknas di lapangan SP Plasa Batuaji Jumat 13 Mei 2022.

Dodi , wakakur SMA negeri 28 Batam saat usai melaksanakan upacara, mengakui sistem pendidikan Indonesia terus berkembang semakin baik.Ia merasakan proses belajar yang lebih menyenangkan. Merdeka Belajar yang diterapkan di SMA 28 Batam kata dia, sangat berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan.

“Semangat terus untuk para generasi muda dalam membangun pendidikan, mari kita hargai dan dukung (proses) pendidikan kita agar pendidikan kita lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan bangsa Indonesia, wujudkan Merdeka Belajar,” kata Dodi.

Sementara itu, Ahmad, guru SMAN 3 Batam menilai peringatan Hardiknas, sebagai sebuah momentum yang bagus untuk berefleksi dan membenahi kebijakan pendidikan agar semakin baik di masa depan, tak terkecuali Merdeka Belajar.

“Merdeka Belajar membuat siswa-siswa menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran. Sistem pendidikan yang semakin baik akan sangat berguna bagi kemajuan bangsa,” katanya.

Mangite dari salah seorang peserta dari guru SMA 28 Batam yang juga, menyebut kebijakan Merdeka Belajar menjadikan peserta didik sebagai insan yang cerdas, berkarakter, berakhlak mulia, dan berprestasi.

Share:

Tinggalkan Balasan