BATAM, LIPUTAN7NEWS.COM– SMK Negeri 9 Batam yang terletak di kecamatan Sungai beduk Kelurahan Tanjung Piayu yang dibuka sejak tahun ajaran 2021/2022, tapi yang terjadi sekolah tersebut sudah banyak yang lantai retak, dan tanahnya sudah mau amblas, karena berawal dari rawa-rawa yang ditimbun.
Salah seorang tokoh masyarakat yang dihubungi oleh awak media liputan 7 news.com membenarkan hal tersebut.
Sekolah SMK Negeri 9 Batam yang belum cukup 1 tahun ini sudah menghadapi banyak kenangan dan hambatan yang sepertinya sulit untuk dituntaskan, karena tidak adanya kerjasama yang apik antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat berharap ke depannya betul-betul merupakan sekolah yang didukung masyarakat dan pemerintah Propinsi Kepri.
Heiyansyah Waka Humas SMKN 9 Batam, kepada wartawan media ini mengatakan bahwa, kalau bisa masyarakat Sei Beduk dan sekitarnya untuk saling mendukung program yang kita bangun ini, minimal memperkenalkan ke masyarakat tentang visi dan misi sekolah kami. Kasihan sekolah kami ini, dan kami mencari bagaimana solusi untuk ke depannya, karena kalau sekolah ini terus bermasalah dan tidak di bangun dari sekarang maka bagaimana kelanjutan anak- anak kita ke depannya.
Kami berharap kepada seluruh yang mempunyai kepentingan pribadi agar tak seenaknya dating mematok di sekolah kami, dan mengaku sebagai pemilik lahan. Mari kita besarkan sekolah ini dengan satu tujuan yaitu “Memajukan Pendidikan yang ada di kec. Sungai Beduk”. Sekolah ini adalah asset bangsa, dan sekolah ini adalah milik kita semua untuk mencerdaskan anak bangsa k edepannya.
Asian Sinaga dari Kepala Dinas Pendidikan LSM Lira Provinsi Kepulauan Riau megatakan bahwa permasalahan SMKN 9 Batam ke depannya harus memiliki lahan yang memang diperuntukkan untuk SMKN 9 Batam dengan luas lahan 2 hektar..Karena dengan adanya lahan yang resmi dan legal secara hokum, akan membuat guru-guru dan staf SMKN 9 Batam enak bertugas di sekolah ini.
Asian Sinaga yang juga sebagai tokoh Pendidikan di Kota Batam mengatakan bahwa kami beharap ke depannya idak ada lagi yang mengaku-ngaku sebagai pemilik lahan diaatas lahan SMKN 9 Batam.
Asian Sianaga menambahkan bahwa seharusnya pihak dinas pendidikan fokus terhadap lahan SMKN 9 Batam agar secepatnya memiliki PL lahan dan konsen terhadap pertumbuhan dan perkembangan baik sarana dan prasana untuk SMKN 9 Batam
Berharap juga kepada pihak anggota dewan agar dapat mendorong percepatan kepimilikan lahan SMKN 9 Batam kepada pihak berwenang seperti otorita batam dan lingkungan hidup. Agar SMKN 9 Batam tidak terkatung-katung ibarat sampah yang di permainkan di tengah laut. Pembangunan ruang belajar SMKN 9 Batam dan ruang praktik siswa cepat dibangun dengzn adanya lahan yang sah.
Masih dari Asian Sinaga menambahkan bahwa harapan masyarakat pada SMKN 9 Batam agar menjadi salah satu sekolah yang dapat menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing di Provinsi Kepri khususnya kota batam. Dan juga berharap semoga SMKN 9 Batam ini tidak dijadikan muatan politis dan unsur kepentingan dari pihak-pihak tertentu. Karena lahan SMKN 9 Batam ini masih simpang siur dan harapannya semua stake holder seperti anggota dewan komisi pendidikan, pemerintah Provinsi dan kota agar selalu peduli akan sarana pelayanan masyarakat khususnya sekolah seperti SMKN 9 Batam ini,
Kalau pembangunan SMKN 9 Batam ini selalu bernuansa politik maka kapan urusan lahan ini bisa selesai, ingat dahulukanlah kepentingan umum, di atas kepentingan pribadi kita masing-masing. demiakian tuturnya kepada wartawan koran