Batam, LIPUTAN 7 NEWS.Cim- Matahari tak menyudutkan suasana kekeluargaan ketika warga Kerukunan Keluarga Turatea berkumpul dan berbagi cerita sesama warga Turatea di Pantai Bale-Bale Kecamatan Nongsa kota Batam.
Di tempat itu tepatnya namanya Pantai Bale-Bale, hari Ahad, tgl 29 Mei 2022 bertemu empat paguyuban dengan trik dan cara yang berbeda sesuai dengan pengalaman, kebiasaan, dan kesukaan paguyuban yang bersangkutan.
Ditenda paling barat diisi oleh paguyuban Kerukunan Keluarga Batak Karo dengan menampilkan tari Tor-Tor, di tenda ke dua dari paguyuban Pasundan dengan menampilkan Karaoke, di tenda ketiga dari paguyuban Betawi dengan menampilkan ceramah serta di paling timur berdirilah dua Balla -Balla yang berdiri kokoh untuk balla-balla yang pertama bagian untuk makanan dan pakaian ganti, yang kedua khusus untuk ibu-ibu Turatea, dan disamping kiri kanan dipasang TAPPERE’ yang terbentang luas untuk lesehan para bapak-bapak sambil sesekalu mendengarkan nyanyian dendang khas Turatea.
Ada banyak acara yang disiapkan oleh panitia yang dikomandoi oleh Arifuddin Djalil, ketua Umum, Massiara Wakil Ketua Umum, Pattasang wakil Sekretaris umum, Nursalim Sekretaris umum serta pengurus KKT Kota Batam lainnya.
Acara dimulai dengan makan bersama secara unil dan penuh kekerabatan, dimulai dari suguhan pepepah pisang yang titaruh secara disusun di atas TAPPERE ALIAS TIKAR, dari atas daun pisang itu dipasang berbagai menu campuran atau perpaduan ala Turatea dan ala khas Melayu, minuman, dan tak ketinggalan dengan sop kambing dan ikan bakar, mau tau menunya disiapkan dari mana?
Jangan ditanya, orang KKT Jeneponto kota Batam memang orangnya kompak dan penuh dengan PASSAMATURUKANG. Kata Mantan bupati Jenepinto Almarhum H. RAJAMILO, dimana nasi dimakan, dimana air diminum itulah sebenarnya tanah airmu, maka jagalah Batam dan jaga marwah TURATEA MANNA TEMAEKO ADDOLANGANG. PAENTENGI SIKIRIKA NANU TINRA CERA KABUARA,NEANGA. Perempuan-perempuan KKT kota Batam memang jago masak TAWWA hahaha
Setelah selesai acara makan-makan maka dimulailah outbond yang dipimpin oleh Aripuddin Jalil yang juga sebagai ketua KKT Jeneponto kota Batam, mulai dari perkenalan nama dan alamat INAI ARENTA, TEMAEKI AMMANTANG RI BATAM, TAUNG SIKURA NAKI MAE RI BATAM, INAI KIBATTUI RIBATAM WATTUNTA BERU BATTU, RIJENEPONTO TEMAE KAMPONGA, INAI TAU TOATA, dengan menggunakan bahasa kental Turatea, setelah itu dilanjutkan dengan tiup balon dengan meletakkan bola diperut dan tangan masing masing dipundak. Pasangan ini masing masing dilakukan oleh pasangan suami istri dengan disertai suara yang gemuruh dan canda ria TEAKO ASSIRI-SIRIKI BAINENNU TONJI BELAAA.
Yang tak kala serunya adalah adanya tarik tambang yang di gagas oleh Daeng Rusli salah satu kontraktor Turatea Jeneponto, serta tari tambang anak-anak yang melibatkan anak tempatan asli Nongsa Batam lawan anak-anak Turatea yang dimenangkan oleh anak-anak Turatea.
Diakhir acara kita kedatangan tamu kehormatan yaitu Syamsul Ibrahim yang telah lama berbaur dengan anak Turatea. Syamsul ibrahim terkesima dengan kekompakan anak KKT Jeneponto yang ada di Batam. Syamsul Ibrahim sendiri adalah asal Selayar dengan guyonannya yang khas yang penuh dengan makna.
Saat mau bubar para hadirin mengatakan “SIKURAYYAPISSEDE NAKI A’NASSA KAMMA INNE ALLOA, MANNA CAMBAJA NA CE,LA ASSIPATINJO PUNNA NIAKKI ABBORONG -BORONG.