Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kesetiaan Pada Padepokan Pandawa Lima Tak Pernah Luntur, Kebersamaan Selalu Yang Terdepan

Kepulauan Riau, LIPUTAN 7.COM- Jam dinding menunjukkan pukul 02.00 tepatnya hari Selasa, 12 Juni 2022, Desmanto, Fauzan, Fauzi masih asik duduk berkelakar sambil minum white copy.

Ketiga orang tersebut adalah pendekar yang kena jurus malam (jaga malam). Kepada wartawan media ini disuguhi minuman white coffe sambil berserita santai.

Pada hakikatnya masuk di pandawa ini yang diutamakan adalah rasa. Baik itu rasa kebersamaan, rasa memiliki dan juga rasa kepercayaan diri.

Di padepokan pandawa ini disarankan kepada setiap anggota untuk rajin berjurus dengan tujuan agar bisa menikmati apa yang dikatakan rasa tadi. Karena puncak dari segala galanya dalam tubuh anggota adalah rasa kata fauzan salah satu anggota yang jaga malam.

Ngobrol itu penting bang tetapi lebih penting lagi berjurus dan mendalami jurus demi jurus, karena setiap jurus dalam pandawa lima mempunyai makna masing yang mengantar para pendekar menuju kesempurnaan yang sejati.

Fauzan melanjutkan pembicaraannya kepada awak media ini bahwa selain jaga malam wajib dia juga mengaku sering datang pada malam malam dimana ada waktu longgar untuk tetap berjurus, untuk bisa lebih mendalami tentang arti sebuah rasa.

Awalnya awak media ini menyangka antara Fauzan dan Fauzi ini adalah saudara kembar, tetapi setelah diusut demi usut ternyata memang adek beradek dengan selisih umur tiga tahun. Fauzan tinggal di Bengkong Indah kecamatan Bengkong sementara Fauzan tinggal di Bidaayu Kecamatan Sungai Beduk.

Fauzan juga tak ketinggalan memberikan komentarnya. Fauzan mengatakan saya bangga jadi pendekar Pandawa lima, karena disinilah kami bisa merasakan nikmatnya kebersamaan, disinilah kami bisa menikmati apa arti rasa yang kadang orang lain tak mengerti apa arti sebuah rasa.

Rasa di dalam seorang oendekar pandawa lima adalah sebuah nilai yang tak terhitung nilainya dibanding dengan segala galanya. Karena rasa seorang pendekar itu bisa mengerti dalamnya setiap jurus tuturnya.

Ketika ditanya kenapa ikut jaga malam, maka fauzan menjawab sebenarnya jaga malam yang diamanahkan oleh guru kami itu hanya sebuah istilah tetapi yang paling utama disini adalah datang untuk berjurus dan memperdalam jurus demi untuk bisa mendapatkan rasa dan karma dari sang pencipta yaitu Allah Subhana Wataala.

Desmanto juga adalah salah seorang pendekar yang ikut jaga malam berkomentar bahwa jiwa, rasa, dan karsa, bagi setiap pendekar pandawa lima itu wajib dimiliki, karena ketiganya mdnyatu dalam diri setiap pendekar pandawa lima.

Dia menambahkan jiwa, rasa dan karsa adalah membentuk para pendekar untuk lebih mengerti siapa diri kita. Kejarlah yang sedikit di dunia ini untuk mendapatkan yang banyak diakhirat kelak.

Pada hakikatnya manusia itu selalu dibutakan hatinya oleh dunia, padahal dunia ini hanya sementara waktu saja. Kami juga berpesan kepada para sesama oendekar pandawa lima mari kita kuatkan kebersamaan demi untuk mendapatkan apa arti sebuah rasa. Kebersamaan sesama para pendekar pandawa lima tak pernah luntur dan kebersamaan selalu yang terdepan.

Amiruddin salah seorang anggota senior yang keturunan Bugis mengaku sangat senang bergabung dengan pandawa lima.

Disini jiwa kami dan pada pendekar lainnya jiwa kami bisa menjadi tenang, karena rasa dan pikiran menjadi satu.

Yang diutamakan disini Ada tiga hal penting yang harus ditanamkan dalam diri para pendekar yaitu menyatunya oerkataan, perbuatan, dan tingkah laku yang harus diamalkan setiap saat baik disaat berada dalam padepokan maupun saat berada ditengah tengah tengah masyarakat. Demikian Daeng Amir mengakhiri perbincangannya. (NT).

Share:

Tinggalkan Balasan