Batam, Liputan7.com. Insentif adalah harapan besar bagi setiap pengurus pos yandu yang tersebar di seluruh pos yandu kota Batam tidak terkecuali kecamatan Sungai Beduk.
Sebanyak 48 pos yandu yang ada di kecamatan Sei Beduk, yang dapat hanya 28 pos yandu, 20 lainnya tidak dapat bagian, lalu pertanyaannya adalah mengapa ada yang dapat ada yang tidak dapat demikian komentar Asian Sinaga dari dari Kepala Dinar Pendidikan LSM Lira Provinsi Kepulauan Riau.
Dia ungkapkan ini dengan sesekali geleng geleng kepala di depan media liputan7.com di salah satu kedai kopi di kecamatan Sei Beduk Kota Batam pada hari Senin, 25 Juli 2022, tepatnya pada pukul 11.00 sambil sesekali menghirup kopi hitam, harapan kami gubernur Kepulauan Riau harus turun tangan tuturnya.
Senada dengan hal tersebut Srikandi Bu Farida mantan RT Perumnas Kelurahan Mangsang, kecamatan Sei Beduk Kota Batam, pernah mengiri pesan kepada salah seorang tokoh Pendidikan di kecamatan Sei Beduk yang isinya “ Sudah di jelaskan, ada kriterianya dan yang perdana ini tahun depan tidak dapat lagi, jadi tahun depan yang lainnya ketua, karena ini program Kepulauan Riau pertahun.
Setelah dikonfirmasi tentang kebenaran isi whatshap yang pernah dia kirim kesalah satu tokoh masyarakat, bu Farida menyangkalnya dan dia mengaku tak pernah mengirim whatshap kepada tokoh masyarakat Sei Beduk, malah wartawan media ini disuruh menghubungi ibu staf provinsi Kepulauan Riau yaitu ke bu Purwani, tapi saat menghubungi bu Purwani malah tak ada jawaban sama sekali.
Menanggapi hal tersebut beberapa tokoh masyarakat berkomentar bahwa, kok bu Farida ini sebba tau ya, padahal pihak pemerintah saja belum tau bahwa asal kucuran dana pos yandu itu datangnya darimana, salah satu yang mempertanyakan itu adalah bu Dewi. Bu Dewi mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada himbauan dari pihak pemerintah bahwa kita akan mendapatkan bantuan setiap pos yandu, kok malah bu Farida tebih tau terlebih dahulu. Seharusnya kalau ada bantuan terlebih dahulu ada penyampaian ke pihak kelurahan karena pihak kelurahanlah yang membuat data tersebut.
Di tempat terpisah dr. Hatta Kepala Puskesmas Sei Beduk saat dihubungi via whatshap tentang adanya pembagian insentif yang tidak merata di 48 posyandu di kecamatan Sei Beduk, dia tidak banyak berkomentar banyak, hanya dia balas whatsap wartawan media ini. Wartawan media ini mengirim pesan whatshap ke dr Hatta yang berbunyi “Salam kenal pak dokter, saya dari media liputan7.com, minta klarifikasi penerima bantuan insentif pos yandu di kecamatan Sei Beduk yang seharusnya mendapat bantuan sebanyak 48 pos yandu” maka dengan singkat beliau kirim pesan “pos yandu di bawah koordinasi dinas sosial, bisa langsung saja ke dinas terkait, jawabnya singkat.
Selanjutnya wartawan koran inipun menghubungi Kepala Dinas Sosial Kota Batam, Bu Hazima wartawan mempertanyakan apakah pos yandu itu binaan puskesmas atau binaan dinas sosial dengan tegas dia menjawab bahwa “ Kalau Dinas Sosial itu hanya memberi insentif dan kalau masalah binaan itu tetap pada puskesmas tutur bu Hazima dengan singkat.
Pembagian Insentif Pos Yandu Kecamatan Sei Beduk Tidak Adil, Gubernur Diharap Turun Tangan
