Batam, Liputan7.com [ Suardi Taherek Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Batam sudah menggelar acara rapat pemantapan tentang revitalisasi struktur pengurus DPC HNSI Kota Batam Periode 2021 – 2024, setumpuk program kerja menuntut beliau yang harus dilakukannya. Namun demikian dia menginangatkan pemerintah bahwa, Kota Batam memang Kota yang peruntukan nya untuk Industri,te tapi kita tak boleh lupa dengan Sejarah, bahwa masyarakat Aslinya nya adalah Masyarakat Nelayan Tradisional.
Masih segar diingatan kita saat mengadakan rapat revitalisasi struktur pengurus DPC HNSI Kota Batam Periode 2021 – 2024 di mana yang hadir saat itu adalah Ketua HNSI Propinsi Kepri, Awang Herman didampingi Suardi Tahirek selaku Ketua DPC HNSI Kota Batam. Suardi ditunjuk sebagai ketua yang baru. Pertemuan saat itu berlangsung di ESKA Hotel Batam tepatnya Sabtu (16/7/2022) diikuti oleh anggota HNSI Kota Batam yang ditunjuk menjadi pengurus untuk memperkuat posisi organisasi.
“Kami ingin di kepemimpinan kami yang tinggal dua tahun ini, kami bisa benar-benar hadir di tengah-tengah warga nelayan yang ada di penjuru Kota Batam, untuk bisa membantu mencari solusi dari persoalan yang dihadapi nelayan,” demikian ujar Suardi Tahirek, Ketua DPC HNSI Kota Batam.
Suardi Tahirek pada lain kesempatan tepatnya pada hari, Selasa, 9 Agustus 2022 melalui pesan whatshap menyampaikan beberapa program kerja andalannya sebagai berikut Suardi Taherek HNSI Batam: Program HNSI Batam, 1. Reinventarisasi, 2. Penataan kelembagaan, 3.Reinventarisasi permasalahan nelayan, 4.Berkolaborasi bersama pemerintah dan swasta dengan tujuan bagaimana untuk memajukan masyarakat nelayan yang Notabenenya adalah masyarakat Nelayan,” “Bagaimana kita (nelayan) bisa bersaing dengan nelayan di luar daerah (Batam/Kepri) jika teknologi perkapalan tangkap ikan yang kita miliki masih bersifat tradisional,” terang pria yang yang asli kelahiran bumi Melayu ini.
Untuk itu, Suardi Tahirek yang dipercayai untuk memimpin HNSI Kota Batam, berkomitmen agar bagaimana para nelayan bisa dicarikan solusinya untuk bisa hidup layak di tengah masyarakat kota Batam yang terkenal dengan julukan bumi segantang lada, tuturnya lewat whatshap.
Suardi Taherek mengingatkan pemerintah bahwa jangan ekali-kali meninggalkan sejarah bahwa bahwa penduduk asli kota Batam adalah nelayan tradisional, jadi sekalipun walikota Batam ingin menjadikan daerah ini menjadi daerah industry tetapi kehidupan penduduk aslinya sebagai nelayan perlu diperjuangkan nasibnya agar bisa sejajar penghidupannya dengan masyarakat kota. Demikian Suardi Taherek mengakhiri perbicangannya lewat whatshap kepada awak media ini.(NT).
Batam, Liputan7.com [ Suardi Taherek Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Batam sudah menggelar acara rapat pemantapan tentang revitalisasi struktur pengurus DPC HNSI Kota Batam Periode 2021 – 2024, setumpuk program kerja menuntut beliau yang harus dilakukannya. Namun demikian dia menginangatkan pemerintah bahwa, Kota Batam memang Kota yang peruntukan nya untuk Industri,te tapi kita tak boleh lupa dengan Sejarah, bahwa masyarakat Aslinya nya adalah Masyarakat Nelayan Tradisional.
Masih segar diingatan kita saat mengadakan rapat revitalisasi struktur pengurus DPC HNSI Kota Batam Periode 2021 – 2024 di mana yang hadir saat itu adalah Ketua HNSI Propinsi Kepri, Awang Herman didampingi Suardi Tahirek selaku Ketua DPC HNSI Kota Batam. Suardi ditunjuk sebagai ketua yang baru. Pertemuan saat itu berlangsung di ESKA Hotel Batam tepatnya Sabtu (16/7/2022) diikuti oleh anggota HNSI Kota Batam yang ditunjuk menjadi pengurus untuk memperkuat posisi organisasi.
“Kami ingin di kepemimpinan kami yang tinggal dua tahun ini, kami bisa benar-benar hadir di tengah-tengah warga nelayan yang ada di penjuru Kota Batam, untuk bisa membantu mencari solusi dari persoalan yang dihadapi nelayan,” demikian ujar Suardi Tahirek, Ketua DPC HNSI Kota Batam.
Suardi Tahirek pada lain kesempatan tepatnya pada hari, Selasa, 9 Agustus 2022 melalui pesan whatshap menyampaikan beberapa program kerja andalannya sebagai berikut Suardi Taherek HNSI Batam: Program HNSI Batam, 1. Reinventarisasi, 2. Penataan kelembagaan, 3.Reinventarisasi permasalahan nelayan, 4.Berkolaborasi bersama pemerintah dan swasta dengan tujuan bagaimana untuk memajukan masyarakat nelayan yang Notabenenya adalah masyarakat Nelayan,” “Bagaimana kita (nelayan) bisa bersaing dengan nelayan di luar daerah (Batam/Kepri) jika teknologi perkapalan tangkap ikan yang kita miliki masih bersifat tradisional,” terang pria yang yang asli kelahiran bumi Melayu ini.
Untuk itu, Suardi Tahirek yang dipercayai untuk memimpin HNSI Kota Batam, berkomitmen agar bagaimana para nelayan bisa dicarikan solusinya untuk bisa hidup layak di tengah masyarakat kota Batam yang terkenal dengan julukan bumi segantang lada, tuturnya lewat whatshap.
Suardi Taherek mengingatkan pemerintah bahwa jangan ekali-kali meninggalkan sejarah bahwa bahwa penduduk asli kota Batam adalah nelayan tradisional, jadi sekalipun walikota Batam ingin menjadikan daerah ini menjadi daerah industry tetapi kehidupan penduduk aslinya sebagai nelayan perlu diperjuangkan nasibnya agar bisa sejajar penghidupannya dengan masyarakat kota. Demikian Suardi Taherek mengakhiri perbicangannya lewat whatshap kepada awak media ini.(NT).