Lampung Selatan – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan ketertiban Administrasi serta kedisiplinan waktu dalam kehadiran di Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Wartawan Indonesia (DPC-GWI) Kabupaten Lampung Selatan, Senin (27/2/2023).
Ketua DPC GWI Lampung Selatan memberikan Himbauan serta peringatan Ke-seluruh Pengurus dan Anggota DPC GWI Lampung Selatan. Untuk disiplin waktu, dan tertib Administrasi.
Beddi Rizal selaku Ketua DPC GWI Lampung Selatan saat Awak media Liputan7news.com. menemui di sekretariat Kantor DPC GWI Lampung Selatan mengatakan, “saya buat peraturan agar seluruh Pengurus dan Anggota DPC GWI Lampung Selatan menaati, bukan untuk dilanggar, peraturan yang saya buat itu, untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi saya,” ucap Beddi.
“Saya juga mewajibkan ke seluruh Pengurus, dan Anggota untuk absensi kehadiran, yang tertib serta disiplin waktu,” tegasnya.
Lanjut Beddi, “DPC GWI Lampung Selatan ini kan wadah tempat bergabung nya wartawan, dari beberapa media, yang ada di Lampung selatan, saya berharap rekan-rekan yang tergabung di di wadah DPC GWI Lampung Selatan ini, benar-benar punya karya tulis yang berkualitas dan profesional,” jelasnya.
Di akhir obrolan santai Ketua DPC GWI Lampung Selatan yang akrab dengan panggilan bang Beddi, yang suka humor dan becanda guraw yang bisa menempatkan waktu yang tepat.
“Dan saya ini, tidak sungkan mempersilakan, yang minat Gabung Di DPC GWI Lampung Selatan. Maka hubungi nomor kontak dan Whatsapp saya di Hp : 083879337764,” terang Beddi Rizal Nuralam.
Ditempat yang sama, Al Imron selaku Ketua Koordinator Litbang (Bidang Penelitian dan Pengembangan) Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Wartawan Indonesia (DPC-GWI) Kabupaten Lampung Selatan menambahkan bahwa.
“Ya saya selaku Litbang DPC GWI Lampung Selatan kita ini, saya hanya mengingatkan saja, atau meluruskan. Mohon ma’af ya, untuk saat ini tolong lah bagi yang sesudah atau belum, bergabung di DPC GWI Lampung Selatan, agar dapat membuat Karya Tulis Sendiri disaat kita liputan dilapangan,” tukasnya.
Lanjut dia, “sehingga, kita juga tidak dinilai oleh publik bahwa legalitas dan kualitas kita tidak abal-abal begitu.”
Artinya mari kita sama-sama belajar membuat karya tulis kita sendiri, jangan mengaku-ngaku wartawan kalau tidak dapat membuat karya tulisnya itu sendiri,” pungkasnya.
(Musmulyadi)