Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Demo Tolak Rempang Eco City Berujung Ricuh

Demo Ricuh di Kantor BP Batam

BATAM- Demo yang digelar ribuan warga Pulau Rempang dan Galang di kantor BP Batam Kepulauan Riau berakhir ricuh, Senin (11/9/2023). Ribuan warga melempari petugas dengan mengunakan batu, kayu, besi, hingga bom molotov.

Tak hanya itu, massa pendemo melempari kantor BP Batam dengan bom molotov. Akibatnya, bagian samping kantor BP Batam terbakar. Beruntung api yang sempat membesar itu dapat dipadamkan oleh petugas.

Akibat bentrokan ini, sejumlah petugas kepolisian mengalami luka pada bagian kepala karena terkena lemparan batu.
Aparat kepolisian kemudian membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water canon.

Sebelumnya, ribuan warga Rempang Galang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor BP Batam. Selain warga Rempang, aksi ini juga diikuti Laskar Pembela Marwah Melayu Batam. Sebelum di kantor BP Batam, massa aksi sempat mendatangi kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) dan DPRD Batam.

Laskar Pembela Marwah Melayu Batam ini juga datang dari Melayu Makasar, Jambi, Kalimantan, Siak, dan daerah lainnya untuk memberikan dukungan moril kepada warga Rempang.
Terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan massa aksi. Beberapa di antaranya menolak relokasi 16 kampung tua, dan mendesak kepala BP Batam dicopot.

“Bebaskan warga yang ditangkap, cabut posko polisi di Rempang, dan bebaskan warga dari tindakan intimidasi serta meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan proyek investasi di Rempang,” imbuhnya.

Pemerintah diketahui akan merelokasi 16 titik kampung tua yang berada di Pulau Rempang dan Galang untuk pembagunan kawasan Rempang ECO City.

Share:

Tinggalkan Balasan