Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hadiri Pengukuhan KORMI, Rosjonsyah : Mens Sana In Corpore Sano

Pengukuhan pengurus KORMI Provinsi Bengkulu

Bengkulu – Wakil Gubernur (Wagub) Rosjonsyah menghadiri pengukuhan pengurus Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Bengkulu di Plaza terbuka Stadion Semarak Bengkulu, Sabtu, (20/11/21).

Rosjonsyah berharap, KORMI dapat mengajak masyarakat untuk mulai menyukai olahraga. Dengan berolahraga secara teratur dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Diantaranya menurunkan tekanan darah dan kadar lemak darah. Sehingga mampu mengurangi resiko penyakit kronis, penyakit jantung, paru-paru dan kematian dini.

”Pertama saya memberikan apresiasi kepada KORMI yang baru terbentuk ini, kebetulan Ketua Regional Bengkulu bapak Kanedi anggota DPD RI. Pemerintah menyambut baik karena memang konsep dari negara ini masyarakat harus sehat, kalau masyarakat sehat maka negara pasti akan kuat,” ungkap Rosjonsyah.

Seperti ungkapan, “Mens sana in corpore sano (Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat)”. Hal ini tentu sejalan dengan visi-misi KORMI, yaitu memasyarakatkan olahraga, mengolahragakan masyarakat.

Ketua Umum KORMI Nasional Hayono Isman mengukuhkan Ahmad Kanedi sebagai Ketua Umum KORMI Bengkulu dan para pengurus.

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Wagub Rosjonsyah meminta masyarakat agar terus berolahraga tetapi dilakukan di rumah dan tidak berkumpul, guna mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, tidak semua orang memiliki kesehatan atau kebugaran yang sama.

“Kepada masyarakat walaupun di rumah tetap berolahraga. Insyaallah Tuhan memberkati kita semua. Walaupun kita sudah berada di level 2, mudah-mudahan Covid-19 ini berakhir dan kita bisa bersinergi bersama pemerintah dan KORMI untuk menyehatkan masyarakat dan kembali produktif bagi negara ini,” pungkas Rosjonsyah.

Penerima mandat Ketua KORMI Provinsi Bengkulu Ahmad Kanedi menjelaskan perbedaan antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI).

Di mana KONI berfokus kepada prestasi di bidang event, sedangkan KORMI berfokus pada bagaimana menggerakkan masyarakat untuk berolahraga yang nantinya akan memunculkan SDM yang sehat serta unggul serta bisa berprestasi di bidang olahraga.

”Harapannya cabang olahraga–olahraga yang menjadi kekayaan bangsa seperti silat tradisional, permainan anak tradisional bernuansa olahraga, ini menjadi lebih dikenal sebagai kearifan lokal yang kita miliki,” jelas Ahmad Kanedi. (Mc)

Share:

Tinggalkan Balasan