Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Panglima TNI Sambut Kedatangan Satgas Kizi TNI dari Misi Perdamaian di Afrika Tengah

fhoto Istimewa

Jakarta, Liputan7News.Com- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., menyambut kedatangan 200 personel Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Satgas Kizi TNI Konga) XXXVII-G/United Nations Multi-Dimensional Intergrated Stabilization Mission in Central in Africa (MINUSCA CAR) dari misi perdamaian di Afrika Tengah dalam suatu upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/11/2021)

Para prajurit itu terdiri atas 178 TNI Angkatan Darat (AD), 18 TNI Angkatan Laut (AL) dan 4 TNI Angkatan Udara (AU) dibawah pimpinan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak, S.Sos., M.Si. Mereka baru selesai melaksanakan misi penjaga perdamaian dunia selama satu tahun.

Mengawali sambutannya, Panglima TNI mengapresiasi keberhasilan Satgas karena secara umum, Satgas dinilai telah berhasil mengemban tugas dalam melaksanakan misi pemelihara perdamaian di Afrika Tengah.

“Keberhasilan ini terlihat pula dari beberapa piagam penghargaan yang kalian terima, diantaranya adalah The MINUSCA Medal dari PBB, The CAR Medal dari Pemerintah Republik Afrika Tengah, Piagam penghargaan dari Chief Of Force Engineering MINUSCA, Piagam penghargaan dari Serbian Armed Forces dan masih banyak lagi piagam dan penghargaan yang lainnya. Untuk itu, saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada para Perwira dan Prajurit Satgas Kizi atas dedikasi dan loyalitas yang telah kalian berikan,” ungkap Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB tidak asing lagi bagi Indonesia dan khususnya TNI. Hal itu bukan hanya karena kontinuitas penugasan yang sering dipercayakan oleh dunia kepada kita, akan tetapi lebih karena landasan moral dan filosofi serta doktrin pertahanan dan perjuangan bangsa Indonesia yang ”cinta damai, namun lebih mencintai kemerdekaan”.
Komitmen dan keikutsertaan dalam menjaga ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi merupakan amanat konstitusi, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

“Dan kita meyakini, tugas menjaga perdamaian dunia, merupakan tugas yang luhur dan mulia sekaligus membanggakan. Bukan saja mengangkat citra satuan dan TNI, tetapi juga citra dan harumnya nama bangsa dan negara Indonesia di forum internasional. Lebih dari itu, tugas dan pengabdian para prajurit di Afrika Tengah menjadi salah satu catatan sejarah nasional dan internasional”, tegas Panglima TNI

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga menyerahkan petikan anugerah tanda kehormatan Satya Lencana Santi Dharma kepada perwakilan empat prajurit berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 66/TK/TAHUN 2021, tanggal 2 Agustus 2021.(Budiman)
[13.35, 15/11/2021] Budu: BANYUWANGI- Advokat Nanang Slamet, melakukan aksi menghamburkan uang di depan Mapolsek Kota Banyuwangi, Senin (15/11/2021).

Liputan 7 NEWS com
Aksi tersebut sebagai bentuk kekesalannya terhadap kinerja aparat kepolisian di Polsek Kota Banyuwangi yang dinilai tidak profesional.

Kata Nanang, ada oknum polisi di sektor setempat yang diduga telah mencederai marwah advokat.

Oknum tersebut diduga melakukan intervensi kepada kliennya agar tidak menggunakan pengacara dalam menyelesaikan duduk persoalan.

“Saya adalah pengacara salah satu klien di Banyuwangi, sebagai advokat saya merasa dijatuhkan marwahnya oleh aparat penegak hukum dalam hal ini Polsek Kota Banyuwangi. Dalam hal ini kepolisian yaitu Polsek Kota Banyuwangi,” kata Nanang.

Nanang menceritakan, awalnya ia mendapatkan kuasa hukum dari kliennya agar menyelesaikan kasus yang dialami kliennya itu. Namun berjalan nya waktu intervensi terus berdatangan yang menimpa kliennya. Seluruh saksi sudah diperiksa oleh petugas kepolisian. Namun klien Nanang tak kunjung diperiksa.

“Ada dugaan intervensi dari polisi yang menangani. Berdasarkan keterangan klien saya yang disampaikan oleh saksi-saksi itu, ada mengintervensi begini, kenapa pakai pengacara. Padahal sudah kenal baik dengan kami,” ucap Nanang menirukan penyampaian kliennya.

Sebagai advokat, menurut Nanang, tindakan oknum polisi tersebut telah menjatuhkan Marwah penegakan hukum. Ia bertanya-tanya kenapa ada upaya mengintervensi untuk memisahkan advokat dengan kliennya.

“Bagi kami sebagai advokat ini sangat menjatuhkan Marwah penegakan hukum. apakah kurang gaji negara ?? padahal mereka sudah digaji negara,” ungkap Nanang didampingi sejumlah advokat lainnya.

Sehingga, karena merasa dijatuhkan. uang hasil kuasa hukum dari kliennya dengan nominal Rp 40 juta ia hamburkan di depan Mapolsek Kota Banyuwangi.

“Saya rasa sesuai pemikiran saya, aparat kepolisian ini berarti kurang gajinya. Karena mencoba memangkas advokat. Biar diambil sudah uang-uang itu,” tutup Nanang dengan nada kesal.

Sementara Kapolsek Kota Banyuwangi, AKP Kusmin menanggapi peristiwa tersebut. Menurutnya dia, hal itu berkaitan dengan persoalan komunikasi saja. Pihaknya berjanji akan mencarikan titik temu.

“Kita buka komunikasi dan mediasi seluas-luasnya. Dalam hal ini komunikasi terkait mungkin para saksi yang diperiksa, kemudian menyampaikannya ke pak Nanang seperti apa,” kata Kusmin.

“Maka harus dikomunikasikan antara kedua belah pihak, sehingga klub. Komunikasi ini yang putus kayak apa atau yang tidak nyambung kayak apa. Sehingga tidak ada salah satu yang kira kira merasa benar atau mungkin merasa bersalah” sambung kusmin. (Budiman)

Share:

Tinggalkan Balasan