Oleh: Lia Nabila
Patologi birokrasi (byropatology) adalah sekumpulan perilaku yang terkadang menjadi perhatian para birokrat. Ciri-ciri patologi birokrasi dijelaskan oleh Victor A. Thompson (Irfan Setiawan, 2014):
seperti “pengecualian yang berlebihan, kepatuhan terhadap aturan atau rutinitas dan prosedur, penolakan terhadap perubahan, dan desakan berpikiran sempit tentang otoritas dan hak status.
Lia Nabila mahasiswi Ilmu Administrasi Negara Fisip uin Arraniry menyatakan bahwa Patologi birokrasi (byropatology) merupakan sekumpulan perilaku yang terkadang menjadi perhatian para birokrat. Ciri-ciri patologi birokrasi dijelaskan oleh Victor A. Thompson (Irfan Setiawan, 2014):
115), seperti “pengecualian yang berlebihan, kepatuhan terhadap aturan atau rutinitas dan prosedur, penolakan terhadap perubahan, dan desakan berpikiran sempit tentang otoritas dan hak status.
Di lingkungan pemerintahan sering dijumpai berbagai realitas kehidupan sehari-hari, misalnya. Alur kerja yang rumit, seringkali banyak file yang tersebar, jumlah pekerjaan yang menumpuk tidak merata pada satu orang, memperlambat proses, dan lain lain.
Pemberian pelayanan yang tidak memuaskan kepada masyarakat merupakan bagian dari penyakit yang diderita birokrasi. agar seluruh birokrasi penyelenggaraan negara dapat mengidentifikasi berbagai kemungkinan tantangan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, serta mengidentifikasi berbagai penyakit yang mungkin sudah dideritanya atau yang harus terancam dideritanya; menemukan pengobatan yang paling efektif.
Memang harus diakui bahwa tidak ada birokrasi yang benar-benar bebas dari berbagai patologi birokrasi. Di sisi lain, tidak ada birokrasi yang menderita semua penyakit birokrasi pada saat yang bersamaan.
Pelayanan publik harus selalu berubah mengikuti perkembangan masyarakat, karena masyarakat bersifat dinamis. Dalam hal ini pengurus harus bernegosiasi dan bekerja sama dengan berbagai kepentingan masyarakat. Sehingga pelayanan publik memenuhi harapan masyarakat. Pelayanan publik dilaksanakan dalam satu rangkaian kegiatan terpadu yang sederhana, transparan, lancar, akurat, lengkap, tepat guna, dan terjangkau.
Dengan banyaknya masalah patologis tersebut, diharapkan pemerintah mampu mengatasi kegagalan yang ada dan melaksanakan pembiayaan dan pelayanan publik secara lebih terintegrasi dengan berpedoman pada struktur pelayanan yang benar.
Penulis adalah: Lia Nabila Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara Fisip uin Arraniry