Oleh: Freddy Watania
Kapan sejarah mencatat demo di seluruh dunia. Dan kapan sejarah mencatat demonstrasi atau demo (unjuk rasa) dimulai di Indonesia.
Salah satu bentuk demo rakyat atau unuk rasa yang mengguncang dan mengubah tatanan dunia yang melahirkan Demokrasi, Deklarasi HAM di PBB, Perubahan Struktur Sosial, Penegakkan Hukum di Negara-negara modern di dunia adalah Revolusi Perancis yang terjadi pada tahun 1789 adalah salah satu bentuk unjuk rasa yang melahirkan perubahan politik dan sosial yang signifikan. Revolusi Prancis dimulai dengan serangkaian protes dan unjuk rasa yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap sistem monarki absolut dan ketidakadilan sosial yang ada pada saat itu.
Pada tahun 1968, terjadi unjuk rasa massa besar-besaran yang melibatkan jutaan orang di berbagai belahan dunia. Demonstrasi tersebut meliputi berbagai isu, seperti protes terhadap Perang Vietnam, gerakan hak sipil, perjuangan mahasiswa, dan tuntutan sosial-politik lainnya. Demonstrasi-demonstrasi tersebut terjadi di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, Asia, dan wilayah lainnya.
Di Indonesia, unjuk rasa-demonstrasi massa juga telah terjadi sepanjang sejarah. Namun, titik awal yang signifikan dalam sejarah unjuk rasa di Indonesia adalah pada masa awal perjuangan kemerdekaan. Pada tanggal 20 Mei 1908, terjadi demonstrasi besar-besaran yang dikenal sebagai “Sarekat Islam” di Surabaya, Jawa Timur. Demonstrasi tersebut merupakan protes terhadap Diskriminasi tenaga kerja pribumi di pabrik-pabrik yang dikuasai Belanda. Sarekat Islam kemudian menjadi organisasi massa yang kuat dan berperan penting dalam gerakan nasional Indonesia.
Sejak itu, unjuk rasa-demonstrasi massa terus terjadi di Indonesia dalam berbagai konteks politik, sosial, dan ekonomi. Contoh-contoh penting lainnya termasuk peristiwa “Revolusi 1945” yang melibatkan perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang memicu perubahan signifikan politik di Indonesia, dan protes-protes yang terjadi pada era Reformasi tahun 1998 yang menggulingkan rezim otoriter Orde Baru.
Sejak Reformasi, tahun 1998, setelah jatuhnya rezim otoriter orde Baru, demonstrasi-demonstrasi di Indonesia terus terjadi dalam berbagai isu, seperti perubahan kebijakan politik, hak asasi manusia, lingkungan hidup, ketimpangan sosial, dan sebagainya. Demonstrasi tersebut menjadi salah satu bentuk ekspresi masyarakat dalam memperjuangkan hak dan kepentingan mereka.
Beberapa contoh unjuk rasa yang signifikan dalam sejarah Indonesia pasca era Reformasi 1998:
1. Demonstrasi 1998:
Pada tahun 1998, terjadi demonstrasi besar-besaran di Indonesia yang melibatkan jutaan orang. Demonstrasi ini dipicu oleh krisis ekonomi yang parah dan meningkatnya ketidakpuasan terhadap rezim otoriter Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Demonstrasi ini pada akhirnya menyebabkan pengunduran diri Soeharto dan perubahan politik yang signifikan di Indonesia.
2. Demonstrasi Reformasi Agraria: Demonstrasi-demonstrasi yang berkaitan dengan reformasi agraria dan konflik lahan terus terjadi di Indonesia. Banyak kelompok masyarakat yang memprotes kebijakan pembangunan yang merugikan masyarakat adat, petani, dan komunitas lokal. Demonstrasi ini mencerminkan perjuangan untuk melindungi hak-hak atas tanah dan sumber daya alam.
3. Demonstrasi Mahasiswa 1999: Pada tahun 1999, mahasiswa di Indonesia kembali mengorganisir unjuk rasa besar-besaran untuk menuntut reformasi lebih lanjut dan perbaikan sistem pendidikan, hukum, ekonomi dll. Demonstrasi ini melibatkan ribuan mahasiswa di berbagai kota di Indonesia dan mempengaruhi agenda politik nasional.
4. Demonstrasi Ahmadiyah dan Pancasila:
Pada tahun 2008, terjadi demonstrasi besar-besaran di Indonesia yang membunuh kelompok Ahmadiyah, sebuah aliran dalam agama Islam. Demonstrasi ini meningkatkan konflik antara kebebasan beragama dan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara. Demonstrasi ini juga menimbulkan pelanggaran tentang toleransi agama di Indonesia.
5. Demonstrasi Pemilu 2014: Pemilihan Umum Presiden pada tahun 2014 juga menyaksikan unjuk rasa-demonstrasi massa yang melibatkan pendukung kedua kandidat. Demonstrasi ini rendahnya demokrasi dan hak pilih serta mengungkap dinamika politik di Indonesia.
6. Demonstrasi UU Cipta Kerja:
Pada tahun 2020, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia memicu pemberontakan besar-besaran di seluruh negeri. Demonstrasi ini menunjukkan ketidakpuasan dan pemulihan masyarakat atas dampak sosial dan lingkungan yang dianggap dapat terjadi akibat undang-undang tersebut.
Demonstrasi-demonstrasi di negara Indonesia tersebut hanya beberapa contoh dari banyak peristiwa penting dalam sejarah demonstrasi di Indonesia pasca-Reformasi. Demonstrasi terus menjadi saluran ekspresi penting bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka terhadap pemerintah dan kebijakan publik.
Penulis: Freddy Watania
Editor: Rustam Efendi, S.H