Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sembilan Temenggung Suku Anak Dalam Datangi Kantor Dinas SOSPPPA

Merangin, Liputan7News. Com- Saat ini Jumlah Jiwa Suku Anak Dalam yang mendiami Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan dan disekitar Pinggir Kota Merangin berjumlah 328 Kepala Keluarga, dengan Jumlah Jiwa 1190 terdiri dari 16 Temenggung.

Beberapa diantara Warga Suku Anak Dalam diKabupaten Merangin Sudah Mendiami Perumahan yang di bangun oleh Pemerintah, baik pemerintah daerah atau pun Dana dari Pusat

Senin Pukul 10:00 wib 27 September 2021. Perwakilan dari Warga Suku Anak Dalam mendatangi Kantor Dinas SOSPPPA ( Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Merangin )

Utusan Warga SAD disambut oleh Gatot Teguh Yudianto
Kabid Pemberdayaan Usaha Kesejahteraan Sosial Kabupaten Merangin,

Tokoh Suku Anak Dalam yang mendatangi Kantor Dinas Sosial diantaranya,
Orang Rimba yang hadir
1. Tumenggung Pakjang dari Desa Sungai Ulak
2. Tumenggung Sikar dari Desa Mentawak
3.Tumenggung Ngepas dari Desa Gading Jaya
4. Tumenggung Ngilo dari Desa Pauh Menang
5. Tumenggung Yudi dari Desa Pelakar Jaya
6. Tumenggung Carak masih berpindah-pindah.
7. Tumenggung Joni dari Desa Lantak Seribu
8. Tumenggung Ganta dari Desa Sialang
9. Bujang Keriting dari Desa Sungai Ulak

Diantara point yang dipertanyakan,
Orang Rimba kehilangan hutan yang merupakan ruang hidup dan Penghidupannya akibat dari berubahnya hutan mereka menjadi perkampungan transmigrasi dan Perkebunan perusahaan.

Tujuan Kedatangan meminta kejelasan nasib penghidupan Orang Rimba.
A. Kebutuhan lahan permukiman bagi yg belum punya dan lahan pertanian/perkebunan sebagai sumber penghidupan jangka panjang Orang Rimba.
B. Kebutuhan jangka pendeknya adalah pemenuhan asupan konsumsi sehari-hari

Saat ini Jumlah Jiwa Suku Anak Dalam yang mendiami Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan dan disekitar Pinggir Kota Merangin berjumlah 328, dengan Jumlah Jiwa 1190 terdiri dari 16 Temenggung.

Beberapa diantara Warga Suku Anak Dalam diKabukaten Merangin Sudah Mendiami Perumahan yang di bangun oleh Pemerintah, baik pemerintah daerah atau pun Dana dari Pusat.

Dalam Penyampaiannya pada Awak Media Liputan7news.com, Kabid PUKS Gatot menyampaikan, Apapun Permintaan dari Saudara kita itu,kita Terima dan Pelajari, kita akan Koordinasi dengan Pengambil Kebijakan. Tentu membutuhkan waktu,

Ditengah Pandemi seperti ini,kita Mencari Celah dimana celah itu di arahkan, Tak semudah membalikkan telapak tangan Ungkap Gatot.

Menyangkut Buruan sebagai bahan Pokok dan Metoda berburu makin langka, ya itu tak bisa di jawab langsung oleh Dinas SOSPPPA, itu bukan wewenang kami. Namun coba belajar meraih mata Pencarian alterntif, ungkap Gatot.

Menyikapi kehilangan Hutan dan Ruang Hidup akibat Perobahan hutan menjadi Perkampungan dan transmigrasi, Gatot menjawab, itu Perobahan Peruntukan khalayak ramai dan bukan berniat menyengsarakan orang lain. Dan bukan kah kita bersama di ajarkan untuk mengikuti perkembangan zaman. Dan adapun pelaksanaan pembanguna itu sudah dikaji secara mendalam oleh Pelaksananya.

Menyimak pengaduan warga tentang Kematian Babi yg tak diketahui sebabnya,. Kami akan koordinasi dengan Pihak terkait dan tentunya akan ada Tim yang memahaami akan alihwal itu.

Namun semua Yang disampaikan oleh Warga SAD kami berupaya sepenuhnya, sampai Gatot.

Pewarta : Hambali

Editor : Juliyanti 

Share:

Tinggalkan Balasan