Oleh: Muhamad Aditia Rizki
Hakikat merupakan frase yang digunakan untuk menunjukkan arti sebenarnya atau makna yang paling mendasar dari sesuatu, seperti: suatu objek, kondisi atau ide, tetapi ada juga ungkapan yang sering digunakan dalam keadaan tertentu. Atau di namakan dengan sebuah kebijakan yang di atur dalam suatu negara
sedangkan efisiensi adalah suatu proses, pemanfaatan dan kegunaan dari hakikat tersebut yang tertuju pada belanja negara
Pembelanjaan di suatu negara merupakan elemen dasar dalam membentuk sebuah birokrasi yang baik dalam mengantur skejul yang pas dan baik.
Sesuai dengan UU No 17 tahun 2003 Tentang apa tentang Keuangan Negara yaitu ditegaskan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
Disini sudah jelas bahwa dengan tujuan keuangan negara yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Di mana ini mengisi tentang perbaikan di suatu negara dengan kepuasan publik atau masyarakat.
Keuangan negara mematok kan menjadi lekuit birokrasi dalam tahap pengelolaan yang di namakan dengan APBN .
Sesuai dengan regulasinya yaitu APBN diatur dalam UU No. 20 Tahun 2019. APBN merupakan salah satu isi Pasal 23 UUD 1945 dan 2020. Anggaran dapat diartikan sebagai perencanaan organisasi yang disusun dan dijabarkan dalam satuan moneter.
Dari pernyataan di atas sudah jelas bahwa perencanaan birokrasi dalam suatu negara melalui perekonomian dari Apbn adalah sistem perencanaan yang di anggarkan oleh suatu negara dalam menyusun tahapan pengelolaan uang negara agar tepat sasaran.
Penulis pernah mendengar istilah yaitu diamnya pemerintah ataupun geraknya pemerintah dapat dikatakan adalah sebuah kebijakan. Di sini pemerintah telah menyiapkan beberapa regulasi agar menjadi suatu acuan dalam melaksanakan hakikat pemanfaatan proses APBN yang baik.
Pemerintah mengacu pada semua hak dan kewajiban pemerintah yang dapat dinilai dalam istilah moneter, termasuk kebijakan dan inisiatif di bidang perpajakan, pengelolaan moneter, dan pengelolaan aset pemerintah yang dipisahkan, dan segala sesuatu dalam bentuk uang atau barang yang dapat digunakan.
pengeluaran negara semakin tahun maka pengeluaranya semakin besar di sebabkan karena kebutuhan bahan pokok produksi semakin mahal.
Maka dari itu publik di anjurkan dalam membayar pajak agar dapat terelaisasi dalam penyusuan anggaran yang cetuskan.
Tapi terkadang kita perhatikan bahwasanya masih ada sosok masyarakat yang harusnya tidak membayar pajak namun tetap membayar pajak. Inilah yang menjadi perosalan saat ini.
Perpajakan yang baik adalah efektif, efisien, transparan, adil dan memadai. Tapi yang kita lihat hari ini adalah yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Apakah itu dinamakan merata
Banyak kasus masyarakat yang tidak mendapat bantuan sosial karena alokasi semua tempat di negara, kota/kabupaten belum efektif. Integritas audit, staf yang tidak mencukupi, pemanfaatan kapasitas, dan individu yang korup semakin memburuk dari hari ke hari, itulah sebabnya masalah ini berulang dari tahun ke tahun hingga hari ini.
Menghadapi berbagai persoalan problematika tersebut di atas, semoga pemerintah benar-benar meningkatkan keadilan keuangan yang stabil dan juga distribusi yang adil agar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan tersebut.
Jangan sampai masalah ini selalu muncul dan masyarakat dari kelas ekonomi bawah mengalami kesulitan dalam ekonomi immaterial ini. Dan kebijakan yang dilaksanakan pemerintah dapat terelasisai dengan kemampuan masyarakat .
Jangan sampai di buat kebijakan yang masyakarat tidak sanggup mengatasinya karena konsep awal dari hakikat efesiensi adalah kesejahteraan rakyat dan belanja negara dari hasil pendapatan negara dari kutipan publik atau masyarakat yang di susun dalam kas negara.
Harapanya Semoga melalui tulisan ini keuangan masyarakat semakin membaik di negara kita tercinta yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semoga kebijakan yang di cetuskan pemerintah dalam pengutipan pajak serta pengeluaran Apbn dapat di keluarkan sesuai takaranya yang di cetuskan sehingga menjadikan pengeluaran tersebut tidak sia sia, dan menghasilkan perbaikan negara kita tercinta yaitu negara republik indonesia.
Penulis: Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fisip uin Arraniry Banda Aceh