Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Perempuan dan Masa Depan Politik Indonesia

JULIYANTI, S.Pd

Penulis: JULIYANTI, S.Pd
Caleg Partai Demokrat Dapil III Kabupaten Rejang Lebong

Perempuan memiliki peran penting dalam masa depan politik Indonesia. Meskipun perempuan telah memainkan peran aktif dalam kehidupan politik Indonesia sejak zaman kemerdekaan, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender di dunia politik.

Dalam Pemilu 2019 terjadi peningkatan jumlah perempuan yang terpilih sebagai anggota parlemen. Meskipun masih belum mencapai target 30% representasi perempuan yang diharapkan, angka tersebut menunjukkan kemajuan. Peningkatan partisipasi perempuan dalam politik ini penting untuk memastikan bahwa suara dan kepentingan perempuan terwakili secara adil dalam pengambilan keputusan politik.

Dalam Kabinet Indonesia Maju Periode Kedua 2019-2024 Presiden Jokowi-Maaruf Amin ada 6 Menteri Perempuan Duduk di Kabinet

1. I Gusti Ayu Bintang Darmawati adalah perempuan Bali pertama yang terpilih sebagai menteri. Ia ditunjuk sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menggantikan Yohana Yambise yang sebelumnya menjabat Menteri PPPA di Kabinet Kerja.

2. Ida Fauziyah
Ida Fauziyah dilantik menjadi Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo – Ma’ruf Amin periode 2019-2024 pada 23 Oktober 2019.

3. Retno Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi adalah Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia. Sebelum didapuk menjadi menteri, ia adalah Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag. Dirinya juga sempat menjadi diplomat di Norwegia dan Islandia pada tahun 2005.

4. Siti Nurbaya Bakar
Lulusan Institut Pertanian Bogor ini kembali mengemban tugas sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Kariernya di dunia birokrasi dimulai pada tahun 1982. Kala itu, perempuan kelahiran Juli 1956 ini bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung.

5. Sri Mulyani
Untuk ketiga kalinya, Sri Mulyani mengemban jabatan sebagai Menteri Keuangan. Periode pertama berlangsung pada Kabinet Indonesia Bersatu. Di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia.

6. Tri Rismaharini
Risma mulai menjabat sebagai Menteri Sosial pada 23 Desember 2020. Sebelumnya, peraih gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2010) dan Wali Kota Surabaya (2010—2015; 2016—2020).

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan dalam politik Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi inklusi politik perempuan meliputi ketidakadilan gender, stereotip budaya, dan keterbatasan sumber daya. Perempuan sering menghadapi hambatan dalam pencalonan diri, mendapatkan dukungan politik yang cukup, atau memiliki akses yang sama terhadap pendanaan kampanye.

Untuk memastikan perempuan memiliki peran yang lebih besar dalam politik Indonesia di masa depan, diperlukan langkah-langkah konkret.

Pertama, diperlukan peningkatan kesadaran tentang pentingnya inklusi politik perempuan dan penghapusan stereotip yang menghambat partisipasi perempuan dalam politik.

Kedua, perlu ada upaya untuk meningkatkan akses perempuan ke pendidikan dan pelatihan politik. Dengan memberikan kesempatan yang setara untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan politik, perempuan dapat lebih siap untuk terlibat dalam politik dunia.

Ketiga, penting untuk memperkuat aturan dan regulasi yang mendukung kesetaraan gender dalam politik, termasuk peningkatan jumlah calon perempuan dalam daftar calon dan pengadaan kuota perempuan dalam pemilihan.

Terakhir, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk partai politik, LSM, media dan masyarakat sipil, sangat penting. Hanya dengan kerjasama yang kuat, perempuan dapat mengatasi hambatan dan mengambil peran yang lebih besar dalam politik Indonesia.

Secara keseluruhan, masa depan politik Indonesia akan semakin baik dengan inklusi yang lebih besar dari perempuan. Dengan memberikan kesempatan yang adil, dukungan, dan pengakuan atas kontribusi perempuan dalam politik, kita dapat menciptakan sistem politik yang lebih inklusif, beragam, dan mewakili seluruh masyarakat Indonesia.

Editor: Taufik Norodom Sihanouk

Share:

Tinggalkan Balasan