Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Politikus Harus Menjaga Etika dan Moral Politik

Rustam Efendi, S.H Ketua Front Pembela Rakyat

Catatan Kritis Demokrasi Pemilu 2024
Oleh: Rustam Efendi, SH
Ketua LSM Front Pembela Rakyat

Apa itu politik etis? Bagaimana pemikiran politik etis menurut pandangan filosofi sosial dan politik?

Politik etis adalah konsep dalam filsafat politik yang menekankan pentingnya moralitas, integritas, dan keadilan dalam tindakan politik dan pengambilan keputusan. Ini melibatkan mempertimbangkan etis dari tindakan politik dan berusaha untuk mencapai tujuan politik dengan cara yang benar, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai moral.

Berdasarkan pemikiran filsuf sosial dan politik, politik etis memiliki beberapa pendekatan dan pandangan yang berbeda:

Immanuel Kant:
Kant menekankan pentingnya prinsip moral dalam politik. Menurutnya, tindakan politik harus dilandasi pada kewajiban moral yang universal dan prinsip-prinsip moral yang tidak dapat diabaikan, seperti prinsip keadilan, hukum alam, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

John Stuart Mill:
Mill, seorang utilitarianis, berpendapat bahwa politik etis harus menghasilkan kebahagiaan dan kesejahteraan sebanyak mungkin bagi sebanyak mungkin orang. Keputusan politik harus berdasarkan prinsip-prinsip utilitarianisme, yang tekanan akibat yang menguntungkan secara keseluruhan.

John Rawls:
Dalam teori keadilan sosialnya, Rawls berpendapat bahwa politik etis harus berfokus pada prinsip keadilan yang adil. Menurutnya, kebijakan politik harus dirancang untuk memaksimalkan kesejahteraan bagi yang paling tidak beruntung dalam masyarakat, dan harus berdasarkan prinsip-prinsip yang disepakati secara bersama (tabir ketidaktahuan).

Niccolò Machiavelli:
Meskipun sering kali dianggap sebagai kontras dengan politik etis, Machiavelli menawarkan pandangan realis dalam politik. Menurutnya, politik tidak selalu dapat atau harus berpijak pada prinsip-prinsip moral. Dia berargumen bahwa tujuan politik yang penting, seperti stabilitas dan kekuatan negara, dapat membenarkan tindakan yang dianggap tidak etis atau tidak bermoral.

Pendekatan dan pandangan ini mencerminkan beragam pemikiran dalam filsafat politik tentang bagaimana politik harus berhubungan dengan etika dan moralitas.

Mengapa politikus harus memegang teguh etika dan moral?
Politikus harus memegang teguh etika dan moral karena alasan-alasan berikut:

Kepentingan Publik:
Politikus bertanggung jawab untuk mewakili dan melayani kepentingan publik. Etika dan moral membimbing mereka dalam mengambil keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Tanpa prinsip-prinsip etis, politikus dapat terjerumus dalam tindakan korupsi, kejahatan kekuasaan, atau perlakuan yang merugikan kepentingan publik.

Kepercayaan dan Legitimasi:
Etika dan moral yang kuat adalah landasan untuk membangun kepercayaan dan legitimasi politikus di mata masyarakat. Ketika politikus bertindak jujur, adil, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat, mereka mendapatkan kepercayaan rakyat dan mendapatkan otoritas yang diperlukan untuk memimpin dan membuat keputusan yang dihormati.

Tanggung Jawab Pribadi:
Politikus juga memiliki tanggung jawab pribadi untuk bertindak sesuai dengan standar moral yang tinggi. Mereka harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dan menghormati nilai-nilai universal seperti kejujuran, integritas, dan pengabdian.

Menjaga Demokrasi dan Hukum: Etika dan moral dalam politik memainkan peran penting dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan negara hukum. Politikus yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip etis akan bekerja untuk memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, melindungi hak asasi manusia, dan memastikan bahwa kekuasaan tidak disalahgunakan.

Membangun Hubungan yang Sehat: Etika dan moral membantu membangun hubungan yang sehat antara politikus dan masyarakat. Dengan mengutamakan integritas dan keadilan, politikus dapat membangun kemitraan, memfasilitasi dialog yang konstruktif, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik.

Secara keseluruhan, memegang teguh etika dan moral penting bagi politikus karena ini membantu mereka memenuhi tanggung jawab mereka terhadap masyarakat, membangun kepercayaan, menjaga prinsip-prinsip demokrasi, dan membentuk hubungan yang sehat antara politikus dan masyarakat yang mereka layani.

Editor: Freddy Watania

Share:

Tinggalkan Balasan